Chairil Anwar
Aku berada
kembali. Banyak yang asing:
air mengalir
tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang
tersandar pada khatulistiwa lain;
rasa laut telah
berubah dan kupunya wajah
juga disinari
matari lain.
Hanya
Kelengangan
tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku
di kelok-kelok jalan;
lebih lengang
pula ketika berada antara
yang mengharap
dan yang melepas.
Telinga kiri
masih terpaling
ditarik gelisah
yang sebentar-sebentar
seterang
guruh
1949
Tidak ada komentar:
Posting Komentar