Saya tidak ingat betul dua film sekuel Batman yang sebelumnya (Batman
Begins 2005 dan The Dark Knight 2008) seperti apa. Jadi, betapa
menyenangkannya bisa menonton sekuel terakhir dari Batman yang
dikabarkan menjadi sekuel terakhir dari trilogi Batman ini.
Pemutaran film perdananya di Amerika yang disambut dengan tragedi
penembakan membabi buta terhadap 13 orang penggemarnya dan mati sia-sia,
tidak menyurutkan minat penggemar untuk menyaksikan sekuel Batman. Yang
kemudian menyebabkan penayangan film ini berhenti di beberapa negara.
Untungnya tidak dengan Indonesia.
Dari hasil ajakan seorang teman saya mendapatkan teraktiran untuk
menyaksikan film dengan durasi 2 jam 45 menit. Cukup lama dan tidak
membuat bosan. Padahal, sebelum masuk bioskop teman saya udah
lengut-lengutan ngantuk karena kekenyangan buka puasa ;) dan enggak
rugi, filmya bikin betah.
Batman juga patah hati…
Yup. Di sekuel ini Bruce Wayne, pemeran Batman sedang dalam masa
berkabung sebab ditinggalkan oleh kekasihnya Rachel. Selama 8th, Wayne
memilih untuk mengurung diri di rumah mewahnya ditemani oleh seorang
pelayan setianya, Albert dan puluhan pelayan lain yang tidak
diceritakan.
Tn. Wayne yang tidak mau menampilkan diri kepada publik digambarkan
sebagai pria yang tua, renta, berkuku panjang dan jelek. Namun, itu
hanyalah mitos yang dibuat oleh orang-orang yang sudah lama tidak
melihatnya.
Wayne tetap menarik, meski pada awal film ia muncul dengan wajah yang
berkumis, jenggot dan tongkat yang membuatnya tampak tua dan tidak
bergairah.
Diawali dengan kehadiran Cat Woman yang menyamar menjadi pelayan yang
berhasil memasuki kamar utama Wayne untuk menghantarkan hidangan makan
dan mencuri kalung mutiara warisan keluarga dengan tujuan utama mencuri
sidik jari Wayne. Sekuel ini memulai ceritanya dengan menghentak Batman,
yang cukup lama tenggelam dari Gotham sejak kematian Dent.
Batman yang menjadi tersangka pembunuh kejam Dent, membuat warga Gotham
sebagian yakin bahwa Batman harus ditangkap dan bagi sebagian lainnya
Batman tetap menjadi idola, symbol super hero dan dinantikan
kedatangannya-lagi.
Tetapi Batman patah hati. Rachel, kekasihnya yang memutuskan mati
membuatnya kehilangan gairah untuk hidup, untuk bermain-main dan
melindungi orang banyak, Gotham.
Dan kelompok bayang-bayang mulai kembali mengeluarkan serangan.
Dipimpin oleh Bane, salah seorang tentara dari bawah tanah yang bekerja
sama dengan komplotan lainnya untuk melenyapkan Batman.
Sekuel super hero adalah kisah bagaimana dendam yang dipelihara,
kemenangan yang dikalahkan dan cinta yang tidak berakhir sesuai harapan.
Apalah arti Batman tanpa penyerangan Dent? Tanpa pemberontakan Bane dan
dendam Miranda sebagai anak ketua kelompok bayang-bayang yang
sebelumnya dikalahkan Batman?
Biasa saja. Barangkali
Tetapi kita butuh khayalan. Butuh seorang tokoh imajinasi yang rela
kita permainkan kehidupannya. Dan ketika si tokoh imajinasi terpuruk, ia
bangkit. Seolah mengatakan pada kita bahwa hidup-yang ada apanya- ini
haruslah tetap dihadapi.
Itulah yang menginspirasi Robin, seorang anak lelaki yang dibesarkan di
panti asuhan yang didanai oleh Wayne. Ia mengangankan suatu ketika
nanti bisa bertemu Batman dan menjadi seperti Batman.
Dan, Batman sebagai tokoh hero yang sudah puluhan tahun hidup akan
selalu kembali dengan tidak mudah-berjuang dan kembali peduli. Iya, demi
Gotham dan perdamaian umat manusia.
Wayne begitu sering mengatakan “Batman, adalah simbol. Siapapun bisa
menjadi Batman,” berkali-kali. Dan kenapa harus menjadi Batman, bukan
Wayne? Kenapa harus dengan topeng, bukankah apa yang dilakukannya demi
kebaikan orang banyak? Buktinya, tidak semua orang menginginkan
kebaikan. Kebaikan untuk orang lain tidaklah selalu kebaikan untuk diri
sendiri, maka dari itulah kebaikan dianalogi sebagai keuntungan. Apakah
yang baik membuat untung? Ya. Tapi tidak untuk Bane dan Miranda. Mereka
yang-merasa- tersingkir dan terkucilkan.
Dan setiap pribadi menginginkan posisi, kedudukan dan kekuasaan.
Tapi tidak sedikit dari kita yang tidak menyukai masa lalu. Kyle,
sebagai seorang yang memiliki masa lalu suram membuatnya ingin pergi
jauh-tidak berdiam di Gotham. Sekaligus mengangankan Gotham, menjadi
tempat yang nyaman untuknya-dengan tanpa mempersoalkan asal-usul. Dan
itu tidak mudah, perasaanya yang begitu khawatir dan cara Kyle, bertahan
untuk hidup membawanya kepada sebuah pertarungan yang besar. Tantangan
yang nyentrik dan keberanian luar biasa.
Disaat yang bersamaan Kyle, merasa kosong. Hidupnya hampa dan sosok
heronya sebagai Cat Woman seolah tak punya tujuan. Ia butuh lebih dari
seseorang yang mempercayainya tetapi juga harus menerima sikap-sikap
yang bertolak dari gagasan lawan.
Dan itu hanyalah proses.
Lalu bagaimana dengan Batman? Muncul disaat penyerangan pertama Bane di
bursa saham yang sedang mencuri transaksi penjualan saham Wayne dengan
menggunakan sidik jari Wayne yang dananya kemudian akan menjadi dana
operasional penyerangan pasukan bawah tanah Bane. Batman menjadi pusat
perhatian polisi Gotham dan meloloskan Bane dari kejaran.
Kemunculan pertama yang dianggap tidak tepat oleh Alfred, namun Wayne yakin ia telah memulai.
Batman akhirnya Move On
Iya. Batman yang awalnya keukeuh enggak mau peduli lagi dengan Gotham
akhirnya kembali. Batman yang merasa hidupnya sudah cukup dengan
mencintai Rachel-dengan caranya-akhirnya harus keluar gua.
Dan dengan cara yang anggun, memikat dan sedikit sinis, Miranda si anak
yang terlahir dengan sesakit cinta seorang tentara bawah tanah, seorang
yang terasing sebab dunianya. Dengan sabar meniti dendam sang ayah.
Dengan senyum dan sikap kepedulian kepada publik atas nama umat manusia,
Miranda yang diam-diam bekerja sama dengan Bane, pelindungnya sewaktu
dipenjara bawah tanah. Ini adalah kunci dari dari penyerangan Batman.
Setelah sahamnya dicuri oleh komplotan Bane, secepat kilat Wayne
menjadi miskin. Kekuasaannya dipindah tangankan kepada Fox dan
dikerjasamakan dengan Miranda. Tidak ada yang menduga bahwa sebenarnya
Miranda lah yang ada dibalik penyerangan Gotham pada sekuel ini. Miranda
tampak tenang sebagai miliader yang memiliki misi tertentu;
mengobrak-abrik Gotham dan menuntaskan kehendak Ruh’l ayahnya.
Batman yang mulai putus asa meminta bantuan Cat Women untuk
dipertemukan dengan Bane. Yang pada akhirnya membawa Batman pada sebuah
pertarungan tanpa senjata di kandang lawan. Batman kalah. Ia dikurung di
penjara bawah tanah dimana Bane dibesarkan dan Miranda dilahirkan.
Sementara itu di Gotham, penyerangan pertama dimulai. Bane muncul
dilapangan rugby dengan peledakan bom yang dibuat oleh perusahaan Wayne.
Penyerangan ini menjadi titik awal dan Batman tidak muncul.
Batman terkapar di penjara bawah tanah. Dan kehancuran Gotham tinggal
menghitung hari. Gotham memerlukan Wayne untuk menghentikan ledakan
nuklir. Gotham perlu Batman untuk bertahan, semangat dan harapan. Dan
keduanya tidak muncul.
Jika Bane berhasil keluar dari penjara bawah tanah, juga Miranda
diusinya yang masih kecil. Lalu kenapa Batman tidak? Itulah yang ada
dipikiran Wayne. Selama terkapar di penjara ia menyaksikan kehancuran
Gotham dari siaran TV yang dipasang sengaja oleh Bane. Untuk apa? Untuk
melukai jiwa Batman yang patah hati dan menerima kematian. Sebab ketika
jiwa mati maka kehidupan pun lenyap. Semangat tidak ada. Karena
kegagalan terjadi sebab kita merasa takut. Dan ketakutan itulah yang
membuat kita gagal, bukan karena kita tidak bisa.
Berkat kebaikan seorang dokter penjara, Batman diobati dan dilatih.
Beberapa kali ia mencoba keluar dari penjara dengan memanjat tebing dan
tali tambang yang mengikat tubuhnya dan gagal. Ia marah. Kekuatannya
semakin bertambah, jiwanya kembali kuat. Ia tahu bahwa Gotham akan
kembali dan membutuhkan Batman. Pertarungan sudah dimulai dan tinggal
beberapa jam lagi nuklir meledak otomatis. Gotham hancur. Dan Wayne
tidak akan membiarkan itu terjadi.
Cerita seorang anak yang bebas dari penjara bawah tanah membakar
semangatnya. Seolah seperti memiliki pengalaman yang sama pedihnya
dengan Bane-ia merasa satu lulusan dari ujian yang sama. Seperti satu
almamater; penjara bawah tanah :D
Kalau enggak bisa keluar dari penjara bukan Batman dong namanya ;) #Hayaiyalah
Dan Batman keluar dari penjara udah cakep aja dong (Dasar film yak) dan
langsung aja ketemunya sama Cat Woman. Disinilah perlawanan bermulai…
Dengan sisa waktu yang tertinggal lima jam, Batman dan Cat Women bekerja sama menyelamatkan Gotham.
Didetik-detik inilah Miranda menampakan diri sebagai lawan. Ketika
Batman sudah melumpuhkan Bane, yang sudah menyerang titik lemahnya;
topeng yang menutup wajah Bane. Dari belakang, Miranda dengan pisaunya
menusuk Batman. Disini Batman baru ‘ngeuh’ kalau anak yang diceritakan
keluar dari penjara adalah; Miranda. Bukan Bane.
Terlambat. Belum, seperti cerita holywood lainnya yang selalu genting
dimenit-menit terakhir maka begitu juga dengan Batman. Disisa waktu
11menit ia harus menahan bom agar tidak meledak.
Inilah buah manis dari kesabaran Miranda memiliki dendam. Melihat Gotham perlahan-lahan hancur. Dan Batman tidak membiarkannya.
Jadi selama 2 Jam 45 Menit itu kita dibikin enjoy dan enggak bosen.
Alur ceritanya enggak ketebak dan kejutannya sungguh luar biasa. Asyik.
sumber : http://bicarafilm.com/